Ujian Tata Rias Pengantin Solo Putri (bagian II)
1:12 AM
Assalamualaikum,
Sebulan masuk kantor lagi setelah cuti tiga bulan itu memang wow
banget rasanya. Berasa saya makhluk asing lagi, banyak obrolan yang ga
nyambung, kerjaan yang mau dikerjain kok masih males dan hal-hal aneh lainnya.
Mau tidak mau ya adaptasi lagi, seru-seru gimana gitu. Kapan saya nulis lagi
yah? Ini juga peer saya karena harus menyesuaikan jam kerja sembari momong
anak, deh...galau nih kalau jadwal posting
materi jadi acakadut begini. Ga mau berlama-lama, saya akan melanjutkan postingan ujian TRP Solo Putri
kemarin.... Yuk, monggo disimak! yuk mareeeee.
![]() |
Foto Bersama rekan-rekan seangkatan |
Jadi, untuk ujian ini ada dua kali yaitu ujian lokal dan ujian
negara. Ujian lokal ini pihak LKP bekerja sama dengan beberapa penguji lokal
untuk menilai hasil karya kami. Materinya pun sama dengan ujian negara yaitu
teori, anyaman dasar kembar mayang dan praktik.
Ujian Lokal
Malam sebelum ujian benar-benar membuat saya kurang tidur, saya
belum packing sedikitpun, rencananya
menunggu dedek bayi tidur baru packing.
Ketika bisa packing, weleh-weleh juga
karena ternyata banyak printhilan
yang harus dibawa mulai dari kosmetik, peralatan tata rambut, perhiasan, busana
hingga alat membuat anyaman kembar mayang. Untuk memudahkan saya membuat checklist kemudian keseluruhan bahan
saya masukkan koper besar, makblung,
masuk semua. Saya juga harus memperhatikan busana buat saya besok karena ada
aturan pakem juga untuk busana perias yaitu jarikan wiron dan kebaya kutu baru
(tidak boleh beludru). Kebayang nanti kalau sudah mulai aktif merias manten,
peye alias payu (amiiin) bisa berjam-jam dan berhari-hari persiapannya.
![]() |
Barang-barang buat tempur dimasukin dalam koper semua...hehehe |
Hari H Ujian lokal
Ujian lokal ini seperti tes untuk ujian negara, artinya hasil
koreksi nantinya dapat digunakan sebagai masukan untuk ujian negara. Ujian
lokal lokasinya juga sama dengan ujian negara yaitu di Tempat Uji Kompetensi Hendrik (depan pegadaian Surakarta). Suasana
pagi itu cukup panik, kami harus menata barang-barang yang kami bawa di rak
yang disediakan sesuai peruntukannya. Kami juga menyiapkan roncean melati dan
kelengkapan anyaman dasar berupa janur, melati dan nanas. Tepat jam 8 pagi
ujian dimulai.
![]() |
Persiapan anyaman dasar kembar mayang |
![]() |
Penataan alat dan bahan mulai dari atas ke bawah (kosmetik, alat tata rambut, ronce bunga dan perhiasan, busana) |
![]() |
Kosmetik yang saya gunakan |
Materi pertama adalah anyaman dasar kembar mayang, kami harus
membuat ronce melati bawang sebungkul dan hiasan janur berupa keris, walang-walangan, burung-burungan dan
payung-payungan. Waktu yang diberikan adalah satu jam, jika belum satu jam
dan kami sudah selesai maka diperbolehkan langsung praktik merias (hal ini akan
menambah waktu merias).
Kemudian kami praktik merias dalam waktu 2,5 jam untuk manten
putri. Suasananya tambah panik karena penguji selalu mengingatkan waktu ( ini
persis kayak masterchef Cah ayu, pokoke gobyos pol). Dan tibalah saatnya
penilaian. Penguji ini ada dua orang. Kami antri satu persatu menilaikan hasil
karya kami. Lumayan banyak catatan dari penguji untuk saya yaitu make up mata yang kurang tajam,
pemasangan tibododo, pemasangan kutu baru dan angkin. Kemudian hasil anyaman
dasar juga dikoreksi, keris saya belum pakem menurut penguji, masih keris Gawok (daerah di Sukoharjo) bukan keris
Solo, kemudian hampir seluruh peserta salah membuat burung-burungan karena
kepalanya masih bisa terurai janurnya (belum terkunci). Masukan-masukan penguji
ini jadi bahan renungan untuk ujian negara esok lusanya. Oh iya untuk tampilan
perias sendiri juga dinilai, perias tidak boleh dandan menor dan memakai
perhiasan.
![]() |
Hasil praktik ujian lokal |
Ujian Negara
Materinya persis dengan ujian lokal, bedanya pengujinya dari
Jakarta (dosen tata rias Universitas Negeri Jakarta) dan dua penguji senior
dari Surakarta yang salah satunya adalah menantu penemu sanggul bangun tulak
yaitu Ibu Nanik Sarnyoto. Suasananya
lebih tegang dari ujian lokal karena pengujinya memberi komentar di tempat,
begitu samar-samar terdengar Beliau-beliau komentar (apalagi agak negative),
fokus kami agak turun. Keseluruhan ujian berlangsung dari jam 8 sampai jam 2
siang termasuk pidato dan sambutan-sambutan resmi.
Penilaian
Proses penilaian berbeda dengan di ujian lokal. Kali ini kami maju
dengan model kami. Perias berada di sebelah kiri manten putri. Kami maju dan
mengkuti instruksi penguji, mulai dari cek motif payet pada busana, corak batik
pada jarik, total make up, sanggul
bangun tulak, pemasangan perhiasan dan roncean bunga.
![]() |
Penilaian (pengecekan motif geem/payet kebaya kutu baru manten putri) |
Lega rasanya setelah penilaian, kemudian kami foto bersama untuk
dokumentasi. Dengar-dengar dari penguji, Beliau-beliau senang karena hasil
ujian kami bagus-bagus. Alhamdulillah. Dan inilah saya sekarang, seorang
perias, semoga ilmu saya dapat bermanfaat buat orang lain. Amiiin.
![]() |
Hasil Riasan Saya |
![]() |
Perias dan mantennya |
Buat informasi nih Cah ayu, banyak lho program kursus rias
pengantin gratis yang disediakan pemerintah bekerja sama dengan LKP-LKP yang
ditunjuk. Jika Cah ayu tertarik dapat memantau di pengumumannya dinas sosial atau
Balai Latihan Kerja setempat.
Salam cantik.
0 comments