Assalamualaikum
Lama
banget nih hiatus ga nulis...apa kabar semua?
Medsos
masih aktif, mengapa blognya hiatus Mbak? Ada aja kan yang tanya, maklum ya
Bu-Ibu kalau Mamak yang satu ini belum dapat membagi waktu dengan baik. Ngedraft
materi sih sudah, giliran mau posting nih yang belum komit, kadang kepentok
di foto, kan tidak
seru cerita-cerita tanpa
dokumentasinya, ya kan? Nah, mumpung masih panas dari oven, kali ini saya akan cerita
pengalaman main di
Yogya. Simak terus
ceritanya ya!
Yogya selalu istimewa
Empat
tahun saya kuliah di Yogya, Yogya memberikan begitu banyak kenangan, pastinya tidak
akan bisa dilupakan (terutama
episode cinta di kampus biru ya).
Saya sendiri sebenarnya masih ada keturunan Yogya dari Bapak, jadi
tambah-tambah kan ga bisa lepas dari Yogya. Well, dulu tuh sempat eksplor Yogya sebentar setelah
menikah, kemudian saya tinggal di Solo dan kebetulan kerja di Yogya, praktis
waktu habis buat bolak-balik Solo- Yogya. Kadang pengen tuh ya, eksplor Yogya kembali apalagi
sekarang banyak obyek wisata baru yang penuh spot-spot Instagramable. Kalau
tidak meluangkan waktu,
sepertinya tidak akan pernah eksplor-eksplor kan (kalah sama RT sebelah yang tiap
minggu piknik mulu).
![]() |
Yogya Istimewa (sumber : traveloka.com) |
Mau
kemana di Yogya, pantai? gunung?
atau wisata
kota-kota aja? Ada semua di Yogya, jadi bingung kan? Karena keseharian sudah sering lihat pemandangan
kota yang ramai, pengen sekali
pergi ke daerah yang tenang. Pantai atau gunung? Karena ini di musim pancaroba,
kalau siang panas dan kadang hujan kami memutuskan untuk eksplor gunung saja, Kaliurang dan sekitarnya
masih menjadi daya tarik tersendiri buat kami.
Cari
Penginapan
Akhirnya
kesampaian juga main ke Yogya, setelah sebulan yang lalu hunting kamar
buat menginap. Sekarang kalau bepergian kan sudah bawa bocah nih, jadi faktor
kenyamanan penting sekali
untuk diperhatikan. Karena sekarang booking
kamar hotel lebih mudah melalui aplikasi-aplikasi tertentu, kita manfaatkan lah
ya. Saya sendiri punya tiga kriteria yang selalu menjadi dasar untuk memilih
penginapan, yaitu sebagai berikut:
1. Kebersihan
Kebersihan
ini hal mutlak, maunya karena sudah
mengeluarkan
uang harus dapat kenyamanan yang maksimal kan. Biasanya kalau saya pesan
melalui online, saya perhatikan betul testimoni pelanggan, baik kami
kebersihan ruangan hingga kamar mandi. Nah, kalau sudah baca testimoni,
biasanya saya bandingkan tuh testimoni pelanggan dari hotel yang sejenis. Hotel
dengan testimoni pelanggan paling bagus biasanya yang akan memenangkan hati
saya, hehehehe.
2. Fasilitas
Untuk
liburan keluarga sebenarnya saya tidak mematok fasilitas yang lengkap-lengkap betul. Cukup ada air
hangat, sarapan dan ruangan standar (AC dan teman-temannya) sudah cukup, tidak
perlu wifi-wifian segala...biar fokus mainnya. Sarapan menurut saya penting
sih, karena kadang kalau kita berlibur ke daerah - daerah tertentu belum banyak bisa
ditemukan orang berjualan makanan, jangankan pesan makanan online,
kadang keluar penginapan saja masih sepi kalau di daerah tertentu.
3. Family friendly environtment
Family
friendly di
sini lebih saya tekankan ke luasan ruangan dan tata letak furniture di
dalamnya. Yang namanya bawa bocil (bocah cilik) pastinya dong mereka tidak akan diam begitu saja, pasti ada saja polah tingkahnya.
Justru hal ini yang saya inginkan, benar-benar liburan, membiarkan mereka
bergerak bebas sesukanya. Penginapan dengan luasan yang cukup akan
mengoptimalkan suasana liburan khususnya anak-anak. Lingkungan penginapan yang
bersahabat dengan anak juga mendukung optimalnya suasana liburan, seperti
adanya taman bermain, kolam renang dan lainnya.
Omah
Bungah, The Ethnically Cottage
Kalau
di Yogya nih, penginapan dengan tiga syarat di atas gampang sekali ditemukan, buaaanyaaak,
tinggal pilih sesuai selera. Nah, karena kami ingin wisata ke daerah gunung,
sekalian saja kami ingin coba menginap di tempat yang asri dan banyak
pemandangan alam. Kalau urusan milih-milih begini, Mas Bojo memang
menyerahkan sepenuhnya ke saya, dianya ngikut aja. Saya tahu betul dong
kesukaan dia yang dulunya anak Mapala,
yang berbau alam-alam lah, hehehehe. Setelah survei di beberapa aplikasi
online, pilihan saya tertuju pada OmahBungah, harga sesuai dengan fasilitas yang
ditawarkan. Tidak puas dengan testimoni di aplikasi, saya coba cari testi
pelanggan lewat media sosial. Sepertinya memang banyak ulasan positif untuk OmahBungah ini.
Saat tiba, sepertinya Yogya habis diguyur hujan, jadi
tambah syahdu suasananya. Karena kami dari arah Solo dan OmahBungah ini ada di
dekat kaliurang, akhirnya kami ambil rute lewat belakang candi Prambanan. Pas
naik lewat Cangkringan, suasana sejuk langsung kami dapati, terlebih ketika
sampai di Pakem. Bayangan kami, OmahBungah ini bakalan
masih jauh lagi sehingga supaya anak-anak tidak rewel, kami tambah perbekalan makanan
ringan, baru kami melanjutkan pencarian OmahBungah, God….,
googlemaps memang sangat membantu.
Tidak lama dari pasar Pakem, sampai juga kami di OmahBungah. OmahBungah
terletak di Desa Tanen, Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Nah,
kalau kita naik lewat jalan kaliurang, dari Pakem naik terus hingga di Km 21,
masuk sebelah kiri (dari arah Yogya) kurang lebih 500-600 meter untuk dapat
menemukan OmahBungah. Ketika sampai, kami disambut oleh Pak Yadi, Beliau
mengantarkan kami ke Omah Limasan. Jadi ada beberapa omah disini, ada yang tipe
limasan dan panggung, dan lewat pemesanan online kami dapat Omah Limasan.
![]() |
Pintu masuk OmahBungah |
![]() |
Omah Limasan by OmahBungah |
![]() |
Omah Lumbung Bawean by OmahBungah |
Sore itu rumput masih basah, dan anak-anak tampak semangat bermain padahal hujan gerimis masih saja turun. Mereka memang sengaja membawa tembakan gelembung dari rumah. Bermain tanpa alas kaki tentu saja sangat menyenangkan, mereka bebas berlarian karena halaman OmahBungah ini sangat luas.
![]() |
Halaman luas untuk bermain anak-anak |
![]() |
Kebun OmahBungah |
Kami menaruh barang-barang kami yang
tidak seberapa banyak, tidak terlalu lama kemudian kami melalukan room tour,
addduhhhh… jadi pengen langsung meluk guling begitu melihat ranjangnya.
Sementara anak-anak bermain di luar, kami masih sibuk mengamati keindahan
desain omah limasan ini. Di omah limasan ini terdapat dua ranjang, satu ukuran
King (180 x 200 cm) dan ranjang satunya lebih kecil, saya rasa juga ukuran
Queen (160 x 180 cm) ya. Ada meja tamu di tengah yang ditata sangat apik,
memadukan unsur Jawa dan Batak, iya saya lihat beberapa kain ulos di sini, ada
juga tenun yang dipadupadankan dengan selimut berwarna putih.
![]() |
Bagian dalam Omah Limasan |
Omah limasan ini terbagi dua, jadi untuk bagian
belakangnya full kamar mandi. Kamar mandinya sangat unik, ada satu bath
up besar yang bentuknya unik, ada juga shower seperti umumnya tetapi
pandangan di sini sangat luas dan tidak tersekat-sekat oleh ruang.
![]() |
Bath up dan shower |
Unsur
tradisional sangat melekat di Omah Limasan ini. Setelah beberapa lama kami room
tour, Pak Yadi menyapa dan menyuguhkan teh hangat, pas sekali menemani sore
yang hujan (ada yang kurang ding, …kurang gorengannya, hehehehe).
Kalau jalan-jalan pasti sudah satu paket dengan yang namanya
kulineran. Di OmahBungah ini,
terdapat ruang makan yang unik karena dilengkapi dengan perpustakaan mini. Menu
makanannya sebenarnya bervariasi, mulai dari nasi goreng, ayam goreng hingga
sayuran seperti capcay, rupanya OmahBungah ini
kerjasama dengan David Resto yang berada di dekatnya. Nah, karena sekalian jalan-jalan dan
anak-anak belum ngantuk, kami putuskan makan di luar. Kami turun lagi ke arah
pakem…ya sepanjang pakem sampai depan Kampus UII banyak sekali spot kuliner. Dulu sewaktu kuliah paling pol sampai depan kampus UII lanjut pasar Pakem, waktu itu motor tua mantan pacar (suami) tidak kuat untuk diajak nanjak ke Kaliurang, hehehehe.
![]() |
Ruang Makan OmahBungah |
![]() |
Perpustakaan Mini |
Setelah makan, si adek langsung deh tidur sehingga
kami putuskan untuk kembali ke OmahBungah saja.
Ya ampun sekembalinya ke OmahBungah
suasananya sepi dan tetiba mata lengket mau ngantuk saja bawaanya. Ini
mengingatkan situasi kampung halaman saya yang relatif sepi, biasanya sehabis
isya’ sudah banyak rumah yang tutup. Kami pun tidur awal malam itu…mak lesss.
Tahu-tahu sudah pagi saja, tidak ada adegan terbangun-terbangunnya, demikian
juga anak-anak tidak ada rewel-rewelnya, alhamdulillah.
Pagi
hari di OmahBungah
Pagi hari kami asik bermain di halaman Omah Limasan,
Anak-anak berlarian hingga tiba waktunya sarapan. Menu yang tersaji kali ini
ada nasi goreng dan sate, ditambah semangka dan mangga potong, dari aromanya
sepertinya ini mangga harum manis..kebetulan saat ini sedang musim mangga. Selain
air putih dan teh hangat juga disediakan air infusan di meja makan.
![]() |
Menu sarapan |
Setelah
makan, kami diantar melihat sekitar. Karena dari kemarin kami mendengar suara
sapi (si adek suka sekali dengan hewan), akhirnya kami mencari sumber suara,
tidak jauh dari OmahBungah
terdapat kendang sapi milik penduduk. Kami diperbolehkan memberi makan sapi
dengan kolonjono (rumput gajah), wah, anak-anak senang sekali.
![]() |
Memberi makan sapi penduduk |
Kemudian
kami lanjutkan dengan berjalan-jalan sepanjang rumah penduduk (ini modus
membakar kalori), di kiri kanan tampak bunga-bunga indah bermekaran yang sayang
kalau dilewatkan untuk difoto.
![]() |
Jalan-jalan di sekitar OmahBungah |
![]() |
Sekitaran OmahBungah |
Sekembalinya dari jalan-jalan sekitar OmahBungah, anak-anak
mandi (tepatnya berenang) di bath up, sudah deh kalau main air susah disuruh berhenti. Sementara itu, saya asik mendokumentasikan suasana asri OmahBungah dengan bunga-bunga cantik yang sedang bermekaran.
![]() |
Taman OmahBungah |
![]() |
Bunga-bunga cantik di OmahBungah (tapak dara, aster, amarylis, parijoto) |
Saking asik
dan santainya berada di OmahBungah,
kami hanya gulung-gulung santuy saja dan mager (malas gerak), tahu-tahu jam menunjukkan pukul 10.00. Kami
tidak ingin kesorean sampai Solo mengingat esoknya adalah hari kerja, sehingga
kami persiapan check out. Oya, berbeda dengan hotel-hotel lainnya, di OmahBungah kita bisa check
in jam 1 dan harus check out jam 11. Alhamdulillah, dapat kesempatan
main ke Yogya, ketemu suasana sejuk dan asri, rasanya tercharge sudah
semangat untuk kembali berkarya besok.
Kesimpulan
OmahBungah cocok
sekali buat yang membutuhkan ketenangan, suasana dan fasilitasnya sangat
mendukung. Kalau boleh ngasih saran sih, mungkin lebih ke menu sarapan agar
tersaji dalam kondisi hangat (makanan utamanya). 9/10 adalah nilai yang saya
berikan untuk OmahBungah ini.
So, it’s so recommended ya…
Demikian sedikit cerita saya mengenai jalan-jalan di
Yogya dan menginap di OmahBungah,
ketemu lagi ya di tulisan selanjutnya…
Salam.